Tual, LiputanNusa.id- Hadirnya Modeling Penangkapan Ikan Terukur (PIT) di kedua daerah ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT), juga untuk mengawasi kapal-kapal IUUF berbendera asing yang beroperasi di I wilayah laut Yuridiksi Indonesia, seperti kapal RUN ZENG 03 ini.
Hal ini, disampaikan Menteri Kelautan Perikanan, mengawali Kunjungan kerja di Maluku, Menteri Kelautan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meninjau monitoring center dan melihat langsung kapal RUN ZENG 03 di kantor PSDKP TuaL, Minggu, 02/06/2024.
“Sistem pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan berbasis teknologi terus kami perkuat dan kami terus mengupayakan tidak adanya celah bagi kapal-kapal ilegal mengeruk sumber daya perikanan kita,” tegasnya.
Menteri Trenggono juga menyempatkan diri berkunjung ke PPN Tual bersama rombongan menyaksikan layanan terpadu satu pintu untuk kapal-kapal Perikanan. setelah dari kantor PSDKP.
“Kunjungannya itu untuk memastikan layanan di PPN Tual berjalan cepat dan mudah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Setelah itu sang Menteri bersama rombongan kemudian menuju PT.SIS untuk meresmikan Modeling Penangkapan Ikan Terukur (PIT) di Kota Tual (Maluku) selain Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru juga menjadi bagian dari implementasi modeling ini.
Ungkap Menteri, bahwa implementasi Modeling PIT dibarengi dengan penyiapan sejumlah Infrastruktur, seperti Teknologi Pengawasan BERBASIS Satelit, Aplikasi e-PIT, Penguatan SDM, hingga menghidupkan Ekosistem perikanan di Hilir, sebanyak 187 kapal asal Pantura Menjadi Bagian dari modeling ini.
“Ratusan kapal yang menangkap ikan di WPPNRI 718, nantinya akan mendaratkan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan yang ada di Tual dan Kepulauan Aru, tidakĀ lagi ke Jawa,” terangnya.(KE)