Sangatta, LiputanNusa.id- Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Rapat kerja cabang (Rakercab) ke-2 di Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara, Sabtu 03/06/2023, dibuka Bupati Kabupaten Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi serta menyempurnakan rencana kerja tengah periode kepengurusan, serta menyiapkan usulan untuk kongres yang akan datang.

Penyelenggaraan organisasi IBI ini, mengacu pada sistem yang telah diatur dalam AD/ART IBI yang telah disempurnakan dan diperbaharui untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi,
ini merupakan suatu wadah atau forum pembinaan organisasi kepada tingkat cabang, ranting dan anggota yang tergabung dalam IBI, dimana tema yang diusung pada kegiatan ini “Konsolidasi Organisasi Ikatan Bidan Indonesia dalam Menghadapi Perkembangan Pelayanan KIA, KB dan Kespro di Masa Transisi Covid-19” mampu menjawab tantangan organisasi ini kedepannya.

Selain Bupati, Rakercab ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kutim Siti Robiah, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutim Lisnawarty Rizali Hadi, Ketua Pengurus Daerah (PD) IBI Kaltim Sri Handayani, Ketua Pengurus Cabang (PC) IBI Kutim Triana Nur dan tamu undangan lainnya.

Pada sambutannya dalam acara ini, Bupati Ardiansyah Sulaiman dihadapan puluhan bidan yang menghadiri acara tersebut mengatakan, bidan merupakan profesi yang sangat paripurna, serupa dengan tenaga pendidik, kesehatan dan perawat, menurutnya profesi-profesi ini tidak bisa dinilai dengan tanda jasa, mengingat mereka adalah para penyelamat kehidupan manusia, mereka adalah para penyelamat generasi, mulai dari persiapan manusia ingin hidup sampai menyelamatkan manusia yang sudah ada,” ungkap Bupati Ardiansyah.

Bupati Ardiansyah menyampaikan pula, bahwa dirinya salut kepada bidan-bidan yang ada di kutim, mengingat tantangan di Kutim sendiri dari sisi geografisnya yang luas. Sehingga, para bidan ini terus berinovasi serta memiliki konsep ketahanan yang luar biasa dalam membantu masyarakat,.

Olehnya itu, Pemerintah Kutai Timur juga berpikir sebagai balasannya, memberikan tambahan insentif melalui pegawai negeri semuanya sehingga tidak ada perbedaan apakah kesehatan, pendidikan, maupun pertanian. Tambahan penghasilan itu yang sudah dikonsultasikan dengan Kemendagri diharapkan bisa memberikan semangat kepada mereka untuk terus bekerja dan mengabdi kepada masyarakat.

Disampaikan Ketua PC Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Kutai Timur, Triana Nur secara terpisah, berharap bahwa dengan adanya konsolidasi ini bisa menghasilkan rumusan keinginan-keinginan para bidan yang ada di Kutim, sehingga, bisa disimpulkan dan dibawa ke kongres yang akan dilaksanakan di Jakarta nantinya.

Kepada sejumlah wartawan, Triana Nur mengatakan, jadi nanti ini segala masukan, saran ataupun keputusan-keputusan secara bersama kami akan usulkan ke pengurus daerah, kemudian akan dibawa pada kongres mendatang, mudah-mudahan kegiatan kami bisa berlanjut, karena ini nanti akan dihadiri ke 23 ranting dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur,” harapnya.

Menurut Triana Nur, dirinya sangat berharap dalam hal ini dari segi pendidikan, guna meningkatkan SDM para bidan yang ada di Kutim, dia juga menambahkan bahwa peningkatan kompetensi ini sangat-sangat dibutuhkan, untungnya hal ini sudah didukung oleh Pemkab Kutim, yaitu dengan memberikan izin kepada para bidan ini untuk melanjutkan sekolahnya.

Menutup pernyataannya ini, Triana Nur menjelaskan, sejauh ini bidan kami sudah berjumlah 897 orang se Kabupaten Kutai Timur dan hingga kini ada sekitar 56 bidan yang sekolah mandiri, tetapi mendapatkan izin belajar dari Pemkab Kutim” ucap Triana Nur usai acara ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *