
Oplus_16908288
Tangerang BSD City, LiputanNusa.id- Kepala Penjualan, Pemasaran, dan Inovasi Internasional Javara, Dhamayanti Suhita, mengapresiasi dukungan pemerintah melalui para perwakilan perdagangan yang secara aktif membantu promosi dan konsultasi pasar, hal ini disampaikannya saat Pameran Trade Expo Indonesia ke-40 yang berlangsung di ICE (International Convention Exhibition) BSD City Kabupaten Tangerang, Kamis 16/10/2025.
Dhamayanti menjelaskan, proses masuk ke pasar Cile itu luar biasa. ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) Santiago memfasilitasi konsultasi pemasaran lokal hingga membantu mempertemukan kami dengan calon pembeli lewat pertemuan daring. Karena kami memulai penjajakan di masa pandemi Covid-19 pada 2022, kami tidak perlu ikut pameran atau pergi langsung ke sana, namun tetap difasilitasi hingga mendapatkan buyer.
Disampaikan pula, hal ini juga sebagai peluang Cile Sebagai Pintu Gerbang Amerika Latin Indonesia mengimplementasikan perjanjian Indonesia-Chile CEPA pada 10 Agustus 2019. Melalui skema Indonesia-Chile CEPA, Cile menghapus tarif terhadap 7.669 produk, atau 89,6 persen dari total pos tarif. Langkah ini membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor Indonesia ke pasar Cile,
“Adapun sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan manufaktur yang kini menikmati tarif nol persen. Untuk dapat memanfaatkan pengurangan tarif bea masuk di Cile, pelaku usaha perlu menggunakan Surat Keterangan Asal (SKA) Form Indonesia-Chile CEPA. SKA ini membuktikan barang ekspor Indonesia telah memenuhi Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin) Indonesia,” paparnya.
Perluasan pasar dan peningkatan ekspor ke Amerika Latin semakin terbuka melalui Cile, mengingat geografis Cile terletak strategis karena berbatasan langsung dengan tiga negara, yaitu Argentina, Peru, dan Bolivia. Kondisi geografis ini menjadikan Cile hub di kawasan Amerika Latin.” Jelas Damayanti.
Menurut Damayanti, perjanjian perdagangan tidak hanya membuka pintu ekspor, tetapi juga meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar global. Kami harap Kemendag semakin memperbanyak perjanjian serupa yang disepakati seperti Indonesia–European Union CEPA agar kami bisa masuk pasar Eropa.
“Sekilas Perdagangan Indonesia-Cile Pada Januari—Agustus 2025, total perdagangan Indonesia-Cile tercatat senilai USD 370,60 juta. Nilai ini meningkat 21,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yang senilai USD 306,10 miliar. Ekspor Indonesia ke Cile tercatat USD 308,70 juta atau meningkat 43,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Menutupnya, Damayanti menjelaskan impor Indonesia dari Cile sebesar USD 61,90 juta. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Cile sebesar USD 246,80 juta.Total perdagangan Indonesia-Cile tahun 2024 senilai USD 476,50 juta. Ekspor Indonesia ke Cile mencapai USD 339,90 juta. Sementara itu, impor Indonesia ke Cile sebesar USD 136,60 Juta.Indonesia surplus perdagangan terhadap Cile sebesar USD 203,30 juta.(LK)