
Jakarta,LiputanNusa.id – Kalea Charity Bazaar 2023 merupakan sebuah acara yang digagas oleh Ai Syarief, Fashion Designer & President of Lions Club Jakarta Centennial Monas Kalea.
Acara yang digelar di The Simprug menampilkan beragam produk termasuk Handep sebuah fashion brand dan social enterprise kenamaan yang berasal dari Kalimantan Tengah.
Chief Community Officer HANDEP, Aini Abdul dalam konferensi persnya, Minggu (10/12) mengatakan, Sebagai perempuan Dayak yang memiliki latar belakang ekonomi politik, masyarakat adat dan isu gender dalam bidang pembangunan, ia tidak hanya melihat kerajinan rotan dari potensi bisnis, namun juga dari dampak positif yang dapat terjadi dari pengelolaan rotan yang berkelanjutan dan perlindungan hutan.
“Di Indonesia, kita memiliki banyak peluang untuk mengeksplorasi praktik kearifan lokal yang memungkinkan kita menjadi lebih sustainable dan ethical dalam menjalankan bisnis, khususnya di bidang kerajinan tangan. Kami harap melalui HANDEP, kami dapat memperlihatkan bagaimana UKM lokal dapat melakukan terobosan yang bahkan jarang dilakukan oleh brand internasional yang lebih besar,” tutur Aini.
HANDEP juga bekerjasama dengan para desainer dan brand dengan visi serupa untuk menciptakan perubahan positif melalui kolaborasi kreatif dalam mengeksplorasi rotan. Beberapa kerjasama yang telah terjalin antara lain adalah dengan Alvin Tjitrowirjo, seorang desainer kondang Indonesia yang mengusung budaya Indonesia melayui karya-karya desainnya, seperti koleksi bertajuk ‘Ndare’ yang di pamerkan di Singapura pada bulan September 2023. Kata ‘Ndare’ berasal dari Bahasa Dayak Ngaju yang berarti ‘menganyam’.
Ada pula kolaborasi apik dengan Lingwu di bulan Oktober 2023, sebuah brand dan desainer tas dari Singapura, yang telah menghasilkan dua koleksi premium. Kolaborasi ini bukan hanya sekedar tentang peluncuran produk saja, melainkan juga menjalin kolaborasi bersama untuk bisa mendukung anak-anak perempuan Dayak dalam menggapai mimpi mereka untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, melalui pemberian beasiswa dari hasil penjualan.
“HANDEP adalah social enterprise dan merek sustainable di Indonesia yang bekerja sama dengan pengrajin dan petani di Kalimantan Tengah untuk menciptakan perekonomian desa berkelanjutan alternatif yang selaras dengan kearifan leluhur melalui sumber daya lokal. Saat ini, HANDEP bekerja sama dengan lebih dari 200 perajin dari desa mitra di seluruh Indonesia di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Bali, dan Banten,” tuturnya.
Terkait penjualan di internasional, Aini menyebutkan mampu menembus pasar internasional seperti Brunei, Malaysia, Jepang, AS, Australia dan beberapa negara Eropa dimana kriya mendapatkan apresiasi tinggi.
Tak hanya itu HANDEP telah mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan global, seperti Impact Hero Asia Pacific, Forbes 30 Under 30 untuk kategori Social Impacts, Indonesia Brand Founders Award.
“HANDEP telah menjadi salah satu usaha sosial dan sustainable brand yang menjadi contoh bisnis yang mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan, transparansi, dan berkeadilan,” tutup Aini.(Tj.Foto:Tj)