Maluku Tenggara, LiputanNusa.id- Bupati Maluku Tenggara didampingi Wakil Bupati dan pejabat Sekda menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Karunia Jemaat GPM Anugerah yang digelar di Langgur Senin 10/10/2023 tepat jam 10 WIT.
Acara peletakan batu pertama diawali dengan doa yang dipimpin langsung oleh Ketua sinode Gereja Protestan Maluku Pendeta E.Maipastella dilanjutkan dengan peletakan batu penjuru yang diiringi dengan doa dan kidung jemaat.
Setelah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gereja tersebut dilanjutkan dengan penandatangan berita acara dan penyerahan aset tanah dari Pemerintah daerah yang diserahkan langsung oleh Bupati Maluku Tenggara kepada gereja protestan Maluku.
Dalam sambutanya Bupati Thaher katakan
Semoga melalui pelatakan batu pertama ini, niat tulus untuk membangun rumah Tuhan sebagai wadah berhimpun Jemaat Kristen untuk memuji dan memuliakan Tuhan dapat terlaksana dengan baik.
Gereja maupun Masjid, kita percayai sebagai Rumah Allah Yang Kudus, Tempat dimana Jemaat maupun Umat dipersatukan dari kepelbagaian sebagai satu kesatuan untuk memuji dan memuliakan kebesaran Allah Yang Maha Esa.
Dirinya mengatakan Gereja maupun Masjid tidak mengenal batasan – batasan maupun perbedaan – perbedaan yang seringkali menjadi alasan untuk hidup dalam situasi tidak harmonis. Gereja ataupun Masjid diposisikan sebagai Rumah Allah dimana menjadi tempat berhimpun sebagai satu keluarga.
Ditambahkannya, acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Karunia Jemaat GPM Anugerah yang pada hari ini kita selenggarakan, merupakan salah satu simbol harapan Jemaat untuk memiliki satu bangunan gedung gereja yang representatif.
Makna yang terkandung dari acara ini adalah kebersamaan, Persaudaraan, dan solidaritas.Makna ini sungguh sangat positif ketika orang -orang yang merasa bertanggungjawab atas pembangunan ini turut membenamkan diri dalam persaudaraan sejati guna menyelesaikan
keseluruhan bangunan ini.
Bupati Thaher katakan Makna lain yang terkandung adalah sebuah ungkapan hati guna memohon restu Tuhan dan para leluhur untuk turut menjaga proses pembangunan tersebut.
Pada banyak kesempatan, selalu saya sampaikan bahwa Adat, Gereja dan Pemerintah adalah tiga tungku yang menopang kehidupan Masyarakat Kei baik yang hidup di Tanah Kei maupun yang merantau di luar.
Keterlibatan ketiga unsur ini dalam menopang kehidupan masyarakat Kei dapat memberikan jaminan keselarasan yang tentunya harus dilaksanakan secara benar dan sungguh – sungguh.
Saya berharap Jemaat GPM Anugerah, hendaknya dapat menghayati kehadiran Gereja ini sebagai satu kesatuan pribadi – pribadi Jemaat untuk menyuarakan kedamaian sejati yang membawa cinta bagi sesama.Salah satu Dasar dari Kedamaian sejati adalah hidup solider dengan sesama.
Bupati Thaher harapkan hormati kepelbagaian, Jangan mudah terprovokasi oleh isu – isu menyesatkan yang dapat menghancurkan kebersamaan. Perbedaan pendapat jangan menjadi alasan untuk tidak harmonis. Saya mengharapkan agar sekiranya dalam pembangunan gedung gereja ini, kebersamaan hidup orang bersaudara lebih dikedepankan.
Kemegahan Gedung Gereja, terkadang menjadi sumber penilaian manusia, namun itu bukanlah hal yang utama, tetapi bagaimana gereja ini melahirkan kualitas iman Jemaat. Ini yang harus kita kejar bersama.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara akan terus dan senantiasa mengawal visi untuk mengembangkan Iman dan Tagwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memupuk solidaritas antar Umat Beragama di Kabupaten Maluku Tenggara.
Bupati Thaher juga menjelaskan
Sejak kami dilantik pada tanggal 30 Oktober 2018, Salah satu Komitmen Pemerintahan ini adalah pembangunan dan penyelesaian sarana peribadatan baik Protestan, Katolik maupun Islam, dan sampai tahun 2024 akan cukup banyak sarana peribadatan yang sudah dapat diresmikan.
Pada Pemerintahan ini, kami mencoba untuk merubah pola bantuan sarana peribadatan. Kalau dulu, biasanya bantuan Pemerintah Daerah persarana ibadah 50 juta begitu