Jakarta, LiputanNusa.id- Setelah 3 tahun terkena imbas dari Pandemi, Yayasan Batik Indonesia (YBI) berkeinginan kuat untuk kembali memajukan industri batik melalui Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 yang berlangsung di SPARK Senayan, Jakarta mulai 2 hingga 6 Agustus 2023.

Dalam siaran persnya yang digelar di Notus Senayan Park, Jakarta, Rabu (26/7) YBI menjelaskan bahwa batik Indonesia sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
“Tak hanya itu UNESCO juga menegaskan peran YBI untuk melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan warisan budaya batik secara nasional. Salah satunya dengan menggelar GBN 2023,” ucap Ketua Pelaksana Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 Diana Santosa.

Diana juga menjelaskan acara GBN 2023 kali ini berbeda karena akan memamerkan inspirasi batik untuk interior rumah atau home living sebagai inspirasi ornamen perbatikan.

“Perbedaannya dalam pameran batik lain dimana mengusung inspirasi batik yang bisa dijadikan trensetter di dunia perbatikan. Taun ini menghadirkan batik interior rumah atau in home living,” ucap Diana.

Kreasi batik untuk interior ini seperti dijelaskan Diana menggandeng tiga desainer interior lokal yaitu Agam Riadi, Anita Boentarman, dan desainer muda Hardian Thomas, yang berkolaborasi dengan perajin batik dan menampilkan kreasi batik yang dapat memberi inspirasi dalam penataan interior rumah sehingga bisa tampil lebih cantik.

Diana yakin dengan adanya gelaran ini Industri Batik makin meningkat.
Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia (YBI) Gita Pratama Kartasasmita dalam sambutannya menjelaskan bahwa (GBN) 2023 merupakan salah satu bagian dari misi YBI untuk melestarikan batik nasional sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) dari UNESCO.

“Selama ini Yayasan Batik Indonesia aktif dalam memajukan usaha kerajinan batik melalui kegiatan ekonomi untuk menambah nilainya yanh pada gilirannya akan mampu mendukung pemerataan dan peningkatan pendapatan pengrajin dan pengusaha batik kecil tradisional,” ucap Gita.

Dijelaskan olehnya, YBI sejak awal memiliki tiga misi yang bertujuan untuk pelestarian, perlindungan, pengembangan dan pewartaan batik nasional sebagai warisan budaya tak benda yaitu misi sosial, budaya, dan ekonomi.

Selain itu, Gita juga mengatakan dalam upaya melestarikan batik, pihaknya terus memberikan masukan dan dorongan kepada kementerian terkait mengenai mata rantai batik serta ketersediaan bahan baku agar nantinya bisa berkesinambungan dengan penjualan batik dengan harga yang stabil.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini Batik Indonesia kembali berjaya baik di tingkat internasional maupun nasional,” tutup Gita. (TJ. Foto:Tj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *