Jakarta, LiputanNusa.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka dengan resmi Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Kamis 03/08/2023. Pameran tersebut diselenggarakan Kadin Indonesia yang bekerjasama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 3 hingga tanggal 5 Agustus ini, mengusung tema “Merdeka Belanja Produk Dalam Negeri” dengan tagline “Menjadi Pahlawan di Negeri Sendiri dengan Belanja PDN” ICEF tahun ini bertujuan mendorong optimalisasi belanja Produk Dalam Negeri (PDN), oleh instansi Kementerian, Lembaga, jajaran Pemerintahan Provinsi, Kota, Kabupaten yang menggunakan APBN dan APBD lewat penggunaan Katalog Elektronik (e-katalog).
Sri Mulyani dalam penyampaiannya mengatakan, event ini merupakan kerjasama yang baik dari LKPP dan Kadin, temanya juga selaras dengan semangat kita untuk memperingati HUT RI ke-78, dan tentu merupakan cara untuk terus memperkuat semangat aksi afirmasi belanja produk dalam negeri serta mendukung gerakan bangga buatan dalam Indonesia yang telah digaungkan oleh Presiden Jokowi melalui Instruksi Presiden No 2 tahun 2022.
Dikatakan juga, bahwa pemerintah akan terus mendukung berbagai aktifitas dalam rangka untuk penggunaan APBN sebagai instrumen yang sangat penting dalam meningkatkan dan memperkuat produk-produk dalam negeri, serta diharapkan transaksi melalui e-katalog belanja pemerintah mencapai Rp 500 triliun,” harapnya.
Sri Mulyani menyampaikan terima kasih kepada Kadin Indonesia, Kementerian Perindustrian dan LKPP yang terus mengawal program penggunaan industri nasional, sehingga Indonesia akan benar-benar mampu meningkatkan diri menjadi negara industri yang produktif. Dengan berbagai usaha kita bersama, ekonomi Indonesia akan semakin kuat, akan mampu bertahan, dan bahkan terus tumbuh, berkembang menuju Indonesia maju.
Presiden Jokowi, sebelumnya mengatakan pemerintah terus mengawal realisasi komitmen pemanfaatan APBN dan APBD untuk belanja produk dalam negeri yang akan berdampak besar bagi perekonomian Indonesia.
Ungkap Presiden pula, pemerintah terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem untuk mencegah praktek korupsi, antara lain dengan pengadaan barang dan jasa di Kementerian/Lembaga melalui katalog elektronik. Sekarang yang tercantum dalam katalog elektronik sudah lebih dari 5 juta produk, dari sebelumnya hanya 50 ribu,” ucapnya.
Menurut Presiden Jokowi, berdasarkan data yang dirilis LKPP, saat ini produk yang sudah masuk dalam penayangan e-katalog mencapai 5.611.676 produk, semakin banyak penyedia yang masuk ke daftar katalog elektronik, maka pasar akan semakin kompetitif.
Olehnya itu, Presiden menegaskan bahwa produk tersebut jangan hanya masuk katalog elektronik tapi harus dibeli oleh pemerintah, terlebih saat ini, pemerintah telah menetapkan target pembelian produk dalam negeri hingga 95%.
Terkait hal itu, Kepala LKPP RI Hendrar Pribadi menegaskan, akan mengawal perintah Presiden Jokowi dalam hal peningkatan produk dalam negeri. Olehnya itu pihaknya terus mendorong pengoptimalan penggunaan Katalog elektronik dan menyiapkan sejumlah upaya lain untuk mendongrak produk dalam negeri.
Hendrar Pribadi menjelaskan, dengan platform terbaru ini, pengadaan barang dan jasa lewat e-katalog akan semakin transparan. Masyarakat diberikan akses untuk memantau data kebutuhan, harga serta penyedia barang dan jasa, agar pengadaan barang dan jasa pemerintah semakin terbuka, tercatat dan terintegrasi.
Pada kesempatan yang sama pula, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan menyampaikan, gelaran ICEF 2023 merupakan langkah konkret Kadin Indonesia dalam mendukung penguatan ekonomi Indonesia yang lebih efisien, transparan dan inklusif.
Kadin Indonesia terus berpartisipasi dan berkolaborasi untuk mencapai target transaksi Rp 500 triliun pada 5 juta produk tahun 2023 yang melibatkan 10 ribu pengguna e-katalog, 546 Pemerintah Daerah dan 34 Kementerian,” ucap Yukki.
Direktur Satue Event-event organizer ICEF 2023, Bambang Setiawan menyampaikan, di area seluas 2.908 m2, ICEF akan diikuti sebanyak 106 peserta pameran yang berasal dari aneka sektor usaha diantaranya,
Kesehatan, fasilitas publik, peralatan perkakas, kendaraan, telekomunikasi, alat kantor, fashion, makanan dan minuman, teknologi, obat, alat keamanan dan safety hingga jasa tenaga kerja.
Bambang Setiawan berharap, melalui temu bisnis tahap VI yang digelar dalam ICEF ini, membantu memberikan kemudahan bertransaksi serta tentunya peningkatan belanja produk dalam negeri.
Kegiatan ICEF 2023 tersebut, didukung oleh Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Indonesia dan Telkom Indonesia. Pada kesempatan ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menawarkan Produk Modal Kerja (PMK) yang diperuntukan bagi pelaku UMK yang mengerjakan proyek-proyek APBN. Melalui produk modal kerja BRI, vendor-vendor atau pelaku usaha yang mengerjakan proyek pemerintah (K/L) bisa mendapatkan pembiayaan mulai dari dibawah 1 miliar hingga diatas 10 miliar dengan 8,5%.