Langgur, LiputanNusa.id- Ratusan anakan Cabai dipersiapkan Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tenggara dengan gerakan tanam cabai dalam rangka penanganan inflasi daerah di Kabupaten Maluku Tenggara.
Pejabat Bupati Maluku Tenggara Drs.Jasmono didampingi Pejabat sekda Nikodemus Ubro dan Kapolres Malra AKBP.Frans Duma SP mencanangkan gerakan tersebut di Balai penyuluhan pertanian kabupaten Maluku Tenggara di Langgur, Selasa 23/01/2023.
Pantauan media ini Pejabat Bupati Jasmono turun langsung memimpin gerakan tanam cabai yang digelar tersebut.
Dalam sambutanya Jasmono mengatakan bahwa Pemerintah daerah kabupaten Maluku Tenggara memberikan perhatian dan dukungan serius dalam pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan sebagai upaya akselerasi pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan jelasnya.
Lanjutnya akselerasi dibidang pertanian diwujudkan melalui terbentuknya kawasan kawasan pengembangan komoditi pertanian seperti kawasan pengembangan bawang merah,kawasan pengembangan cabe,kawasan pengembangan buah, kawasan pengembangan kelapa, kawasan pengembangan ubi kayu dan lainya.
Jasmono menjelaskan bahwa sejak tahun 2017 telah dilaksanakan pengembangan komuditi bawang merah yang dimulai dengan luasan areal sebesar 30 Hektar yang berada di Ohoi Kamear dan Ohoi Yafavun.Selain pengembangan bawang dilaksanakan juga pengembangan cabe seluas 40 hektar yang telah terbukti mampu mengendalikan harga bawang dan cabe pada saat itu, bahkan pada saat itu Maluku Tenggara mencapai surplus pada komuditi bawang merah beberapa tahun lalu paparnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa persoalan yang kemudian dihadapi adalah pasar komudititas untuk kebutuhan ekspor keluar daerah yang dirasa belum.Sementara komuditi bawang merah dan cabai dari Kepulauan Kei ini dirasakan cukup baik.
Jasmono juga mengatakan bahwa tata kelola pertanian dari hulu sampai ke hilir inilah yang mestinya menjadi perhatian serius dari kita semua.Sehingga produk pertanian bawang merah dan cabai tidak hanya berdampak pada pengendalian inflasi saja melainkan mampu menambah nilai ekonomi bagi masyarakat secara menyeluruh harapnya.
Lanjutnya disinilah Pemerintah daerah harus hadir memberikan jaminan pasar bagi petani yang dilakukan diantaranya melalui kerjasama antar daerah.
Jasmono juga katakan pada kesempatan ini saya perluh saya tegaskan bahwa akselerasi pemberdayaan hanya bisa kita lakukan jika ada keterpaduan program dan kegiatan sehingga tujuan dapat dapat dicapai diantaranya penyediaan dan peningkatan sarana pra sarana meliputi jalan usaha tani,irigasi, transportasi hasil pertanian.
Juga peningkatan nilai tambah komuditi pertanian yang meliputi pembangunan home industri dan optimalisasi peran penyuluh. pengembangan kelembagaan ekonomi petani seperti optimalisasi peran bumo dan pengembangan jejaring pasar yang difasilitasi Pemerintah Daerah.
Memang benar bahwa hal yang paling mendesak pada saat ini adalah bagaimana kita mampu mengendalikan inflasi yang salah satunya melalui gerakan menanam cabai yang dilakukan secara serentak namun disisi lain saya sangat berharap agar cabai harus mendapat perhatian serius dari kita semua agar produk cabai di Maluku Tenggara dapat dikenal lebih luas tutupnya.(DS)