
Oplus_16908288
Kabupaten Tangerang BSD City, LiputanNusa.id- Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso (Busan) pada gelaran pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 berkesempatan melakukan pertemuan dengan perwakilan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) dan World Intellectual Property Organization (WIPO) berlangsung Jumat, (17/10/25) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak membahas peluang dan strategi memajukan usaha lokal melalui lisensi, waralaba (franchise), dan kekayaaan intelektual (Intellectual Property/IP). Dia juga menyampaikan, banyak produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing, tetapi masih memerlukan dukungan promosi yang masif agar dapat lebih dikenal, sinergi dengan jaringan promosi milik lembaga lisensi, waralaba, dan IP dapat menjadi solusi serta menyatakan pengembangan lisensi menjadi salah satu cara memajukan merek usaha barang dan jasa Indonesia.
Menurutnya Busan, lisensi dan waralaba bisa menjadi strategi untuk mendorong produk lokal ke pasar global dan juga membahas peluang dan strategi memajukan usaha lokal melalui lisensi, waralaba (franchise), dan kekayaaan intelektual (Intellectual Property/IP), banyak produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing, tetapi masih memerlukan dukungan promosi yang masif agar dapat lebih dikenal. Sinergi dengan jaringan promosi milik lembaga lisensi, waralaba, dan IP dapat menjadi solusi,” tambahnya.
Kata Mendag, Indonesia punya banyak produk lokal yang berpotensi, tetapi belum dikenal. Bersama dengan ASENSI dan WIPO, kita mempromosikan merek-merek lokal hingga bisa menembus pasar luar,” tegas Mendag.
Hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Ketua Umum ASENSI Susanty Widjaya, Direktur WIPO Thitapha Wattanapruttipaisan, dan Deputi Kementerian Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi. Turut hadir pemilik usaha lokal berlisensi dari Ayam Gepuk Pak Gembus (AGPG), Aniwayang Desa Timun, ASNA Academy, Bocorocco, Bakmi Naga Resto, Bizshare, Ohayo Drawing School, Mega Bekasi Hypermall, Mora & Olfi, Nusantara Card Semesta (NCS), Robotics Explorer, dan Rajoet.
ASENSI merupakan organisasi yang mewadahi para pemegang lisensi dan hak kekayaan intelektual (HKI) lintas sektor usaha. Sementara itu, WIPO adalah badan khusus di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berperan dalam menetapkan standar internasional perlindungan HKI global.
Sementara itu, Ketua Umum ASENSI, Susanty Widjaya menyatakan kesiapan ASENSI untuk bekerja sama dengan Kemendag dan WIPO untuk memajukan pelaku usaha Indonesia. Sejumlah hal yang dapat dikolaborasikan adalah program pelatihan dan pendampingan pelaku usaha, peningkatan akses ke sistem WIPO, hingga promosi produk kreatif berlisensi Indonesia di pasar global.
Ungkap Susanty, pemanfaatan lisensi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kami ingin menunjukkan bahwa perdagangan jasa berupa kekayaan intelektual tidak hanya mampu bersaing di pasar dalam negeri, tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkembang ke pasar luar negeri.
Tak ketinggalan Direktur WIPO, Thitapha Wattanapruttipaisan menekankan pentingnya kesadaran terhadap IP karena ada potensi ekonomi yang perlu dilindungi. Perlindungan hukum untuk IP menjadi penting untuk memastikan potensi tersebut dapat dimaksimalkan.
Thitapha menambahkan, masih banyak pelaku usaha yang tidak paham dengan IP. Padahal, IP menjadi perlindungan hukum sekaligus aset tidak berwujud (intangible asset) yang dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kekayaan intelektual dapat memperbesar peluang untuk menembus pasar global.
Usai pertemuan, Mendag Busan mengunjungi stan pameran Indonesia Licensing and Franchise Expo (ILFEX) 2025 di Hall 2 ICE BSD City pada pameran TEI 2025. Pada gelaran TEI 2025, ASENSI dan WIPO yang menghadirkan merek-merek Indonesia berlisensi, merek-merek ini, antara lain : ASNA Academy, Bizshare, Boccorocco, Ohayo Drawing School, NCS, dan Robotics Education Center.(LK)