Malra, LiputanNusa.id- Pengelolaan perikanan laut berkelanjutan tidak dapat dilepaskan dari tiga dimensi yang tidak terpisahkan satu sama Iain, yakni,satu Dimensi sumber daya perikanan dan ekosistemnya, dua Dimensi pemanfaatan sumber daya perikanan untuk kepentingan sosial ekonomi masyarakat, tiga Dimensi kebijakan perikanan,” bebernya.
Ini disampaikan Penjabat Sekda Malra Ir Nikodemus Ubro, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) Adopsi Kriteria CCRF Indikator EAFM Bagi Pelaku Usaha Untuk Mendukung Perikanan Berkelanjutan di Kabupaten Maluku Tenggara, Senin 15/07/2024, bahwa pengelolaan perikanan laut berkelanjutan harus mempertimbangkan tiga dimensi.
“Menurutnya, diperlukan suatu pendekatan atau model pengelolaan perikanan yang mengintegrasikan ke-3 dimensi yaitu model tata laksana perikanan bertanggung jawab (code of conduct for Responsible Fisheries) dan model pengelolaan perikanan berbasis ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries Management).
Penjabat Sekda, menjelaskan bahwa tata laksana perikanan bertanggung jawab (code of conduct for Responsible Fisheries) merupakan tata laksana yang memuat asas dan standar internasional mengenai sikap atau perilaku dalam praktek yang bertanggungjawab di perairan nasional, zona ekonomi eksklusif (ZEE) maupun pengelolaan perikanan di laut lepas,” ungkapnya.
Dijelaskan pula, EAFM merupakan konsep bagaimana menyeimbangkan antara tujuan sosial ekonomi dalam pengelolaan perikanan dengan tetap mempertimbangkan pengetahuan tentang komponen makhluk hidup (biotik), makhluk tidak hidup (abiotik), dan interaksi manusia dalam ekosistem perairan melalui sebuah pengelolaan perikanan yang terpadu, komprehensif dan berkelanjutan.
“Melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) Adopsi Kriteria CCRF dan Indikator EAFM bagi pelaku usaha, dirinya sangat berharap untuk mendukung perikanan berkelanjutan di Kabupaten Maluku Tenggara di saat ini.
Olehnya itu, saya juga berharap seluruh peserta dapat secara sungguh-sungguh mengikuti dengan baik seluruh materi yang berikan oleh para narasumber yang nantinya dapat diimplementasikan dalam kegiatan usaha yang bapak/ibu geluti demi keberlanjutan sumber daya perikanan laut di Kabupaten Maluku Tenggara tercinta ini.
Dirinya pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, GEF-6 CFI Indonesia dan WWF-US, Politeknik AUP KKP RI.
Dengan kehadiran para Kepala Ohoi, dan pelaku usaha perikanan dalam kegiatan ini, saya rasa kita semua sepakat, bahwasannya kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat penting, utamanya dalam memanfaatkan sumber daya perikanan laut secara berkelanjutan,” ungkapnya.(DS)