
Sangatta, LiputanNusa.id- Kegiatan yang dipusatkan di Ruang Akasia, Gedung Serba Guna (GSG) Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta 27/05/2023 ini, berlangsung proses Wisuda Angkatan ke lll bagi siswa SDIT 2 Darussalam Sangatta Kelas VI yang berjumlah 130 orang, kegiatan tersebut dikemas dalam Haflah Akhirussunah dengan bertemakan “Nusantara Wonderful, Jadikan Generasi Alpha Yang Unggul”.
Kegiatan yang diawali dengan open ceremony ini menampilkan ekstrakulikuler yang memukau para tamu undangan dengan melibatkan 50 siswa pada peragaan seni beladiri khas Indonesia (Pencak Silat), English Club dan peragaan memanah.
Dalam sambutannya, Bupati Kabupaten Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman mengatakan negara terus mengembangkan pendidikan dengan berbagai kurikulumnya, meskipun Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) sudah memiliki kurikulum sendiri tapi dengan adanya kurikulum yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Mendikristek) sangat luar biasa.
Bupati Ardiansyah menjelaskan, kurikulum itu disebut dengan kurikulum merdeka belajar dan sekolahnya diusahakan menjadi sekolah penggerak, sebelum menjadi sekolah penggerak guru-gurunya pun harus mendapatkan ilmu menjadi guru penggerak, dan apabila kurikulum JSIT digabung dengan kurikulum ini saya melihat ini luar biasa,”pujinya.
Lebih lanjut, Bupati Ardiansyah mengatakan dirinya merasa bersyukur, mengingat SDIT 2 Darussalam sudah menjadi sekolah penggerak, olehnya itu tampilan siswa/siswi di awal tadi itulah salah satu makna dari sekolah dan guru penggerak, semua itu memiliki kreativitas dan kreativitasnya ini sangat memberikan nuansa tersendiri untuk peningkatan inovasi, “ucapnya.
Dengan adanya kurikulum Merdeka Belajar, pada kesempatan ini pula, Bupati Ardiansyah berharap JSIT bisa memadukan kurikulum ini menjadi satu paduan yang lebih memberikan pengalaman kepada anak-anak untuk lebih banyak mendapatkan ilmu-ilmu yang praktis tetapi memberikan nilai manfaat yang luar biasa tetapi tidak menghilangkan kurikulum JSIT,” paparnya.
Kata Bupati Ardiansyah, Sementara Yayasan terus berjuang untuk membangun kampus Darussalam yang representative, kepada orang tua siswa, Ardiansyah menyebut SMPIT Darussalam sudah siap menerima anak-anak dari SDIT Darussalam dan SMA Darussalam juga sudah siap menerima anak-anak dari SMPIT Darussalam, Bupati juga merasa yakin dua atau tiga tahun kedepan Insyaallah kampus Darussalam berdiri dan SMP dan SMA nya Darusslam siap memiliki konsep boarding school,” terangnya.
Hadir di acara ini, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman yang sekaligus Pembina SDIT, perwakilan Kemenag Kutim, perwakilan Disdikbud Kutim, Ketua Yayasan Muslim Darussalam dan jajarannya, Kepala Sekolah SDIT 2 Wahyu Pamono, para Guru dan ustadz/ustadzah SDIT Darussalam dan para orang tua siswa.
Sementara itu pula, Kepala Sekolah SDIT 2 Wahyu Pramono kepada para siswa/siswi, dirinya berpesan, bahwa bagi yang akan menempuh kejenjang berikutnya agar selalu menjaga ibadah shalat dhuha, hafalan dan lainnya yang pernah diajarkan oleh guru.
Wahyu Pramono juga mengingatkan, para siswa terus tingkatkan ibadah dan iman kalian, jagalah selalu semangat belajar, jadilah anak yang berbakti kepada Ayah Bunda, juga selalu menjaga nama baik sekolah di manapun kalian berada dan jadilah anak yang berguna bagi bangsa negara dan agama,”tekan sang Kepala Sekolah.
Kepsek Wahyu Pramono, dihadapan undangan dan orang tua siswa yang hadir dirinya mengatakan SDIT Darussalam mengedepankan ajaran agama. Untuk Pendidikan Agama Islam (PAI) kurang lebih 4 jam selama satu pekan kemudian Tahfidz 6 jam pembelajaran Quran 10 jam kemudian ada lagi pelajaran Bina Pribadi Islam (BPI) yang materinya tidak ada di buku PAI,”jelas dia.
Ungkap Kepsek pula, sementara materi BPI ini menutupi kekurangan yang tidak ada di materi PAI, jadi di SDIT Darussalam pelajaran agama Islamnya lebih banyak dibandingkan dengan pelajaran umum, karena kami ingin membentuk karakter anak didik kami yang mengikuti ajaran Islam,” paparnya.